“Fika? Fika. Bangun, sayang. Kita sudah sampai.” Kubuka mataku. Pesawat yang mengantarkan Papa, Mama, dan aku ternyata sudah lama mendarat. Kulihat para penumpang lain sudah berkemas-kemas. Mereka bangkit dari kursi[...]
“Fika? Fika. Bangun, sayang. Kita sudah sampai.” Kubuka mataku. Pesawat yang mengantarkan Papa, Mama, dan aku ternyata sudah lama mendarat. Kulihat para penumpang lain sudah berkemas-kemas. Mereka bangkit dari kursi[...]