“Jadi….”
“Jadi ya gitu…” jawabku singkat.
“Semudah itu ya?”
Aku dapat merasakan kesedihan dalam pertanyaannya. Dia tak berani menatap wajahku. Aku yakin, matanya kini telah berkaca-kaca. Maafkan aku, batinku dalam hati, aku telah bersalah padamu.
“Jangan dibuat susah. Kamu dan aku… tak bisa bersatu kan? Jadi untuk apa kita mempertahankan sesuatu yang sebenarnya takkan pernah dapat bersatu?”
“Tapi….”
Seminggu sudah berlalu sejak percakapan kami berdua kala itu. Aku sengaja membiarkan semua itu berakhir begitu saja. Walaupun tak mudah bagiku, mungkin ini yang terbaik untuknya dan diriku.
Yah… Memang kita tak dapat meramalkan masa depan. Tapi bagaimana pun juga, hidup di tangan kita sendiri kan? Aku bukan tipe yang percaya begitu saja pada takdir. Dan kau pun juga demikian.
“Takdir itu kita yang menentukan sejak sekarang. Jangan hanya pasrah dan menunggu…” ujarmu kala itu.
Apa kabarmu di sana sekarang? Aku…
From : cyntia.djanuar@yahoo.com
To : hendrawan.wiguna@yahoo.co.id
Subject: Hard but will be okay… eventually
Hi Hen,
Apa kabarmu? Agak canggung juga ya ternyata memanggilmu seperti itu. Masih belum terbiasa saja sih sepertinya. Gimana kerjaanmu di sana? Sudah bisa beradaptasikah di sana? Jauh dari orang tua, kayak kamu gitu, berat gak sih?
Kamu hebat Hen, bisa meninggalkan semuanya begitu saja. Mudah. Tapi….
Ah sudahlah, aku gak mau cengeng. Aku cuma mau tahu kabarmu saja kok.
XO
Tia
Aku membaca email itu tadi pagi. Tidak sempat aku balas karena memang pekerjaanku sedang banyak. Tapi… bukan hanya karena itu sih sebenarnya. Aku bingung menjawabnya. Mudah… katamu. Tapi sebenarnya…
From: hendrawan.wiguna@yahoo.co.id
To: cyntia.djanuar@yahoo.com
Subject: Fine
Hi Tia,
I’m fine, thank you for asking. How have you been?
Yah… kan demi keluarga juga aku pergi, jadi ya… kalau dibilang gampang, ya bisa dibilang gitu.
Kerjaanku banyak nih. Makanya baru bisa balas email kamu sekarang ini. Maaf ya.
Gimana dengan kamu di sana? Masih sibuk dengan segala aktifitas luar biasamu itu ya? Jangan sampai kecapekan ya.
rgds,
Hen
Kupijat tengkukku, penat sekali rasanya. Aku pun mengambil handuk dan handphoneku. Kupasang sebuah lagu yang selalu menemaniku sejak kepergianku. Bukan lagu baru namun selalu aku dengarkan, mungkin karena sepertinya cocok dengan rasa hatiku saat ini.
Ku ingin kau tahu
Meski pun ku jauh
Ku ada di hatimu
Ku ingin kau tahu
Meski pun kau jauh
Kau tetap milikku
Selamanya
lelakinya sudah berkeluarga? sudah punya istri?
Bisa jadi
Beda agama nih kayanya, haha. Susah beut kalau problemnya itu #curcol
Hahahahah. Pengalaman pribadi nih kayaknya
alasannya kenapa?
manusia kan bukan Tuhan yang tahu isi hati seseorang tanpa dibicarakan, harusnya jujur dengan alasan yg sebenarnya, siapa tahu ada solusinya ^_^
Berkunjung ke rumah ku juga yah kawan 🙂
Terima kasih atas kunjungannya.
Alasannya…. kasih tahu gak ya?
dibicarakan secara jujur2an kok. cuma ujung2nya tetep gak bisa. masalah perbedaan di antara berdua.