Hari Raya, hari berkumpul sekeluarga. Makan-makan dan bercengkerama. Tukeran kabar dan foto bersama. Ah, ya. Aku melihat mereka semua di sana, di dalam rumah besar yang sama. Sekilas tiada yang[...]
Kategori: Gadis Senja
Karya fiksi seorang gadis senja
Aku Bersyukur Akan HujanAku Bersyukur Akan Hujan
0 CommentsAku selalu bersyukur akan hujan. Banyak alasan untuk melakukannya. Seperti waktu aku kecil. Aku suka menari-nari di bawah siraman hujan. Tidak peduli Mama marah atau aku akan masuk angin setelahnya.[...]
Balas Dendam Mimi, Kucing SepupukuBalas Dendam Mimi, Kucing Sepupuku
0 CommentsSebenarnya aku sangat suka binatang peliharaan, terutama kucing. Kalau tidak, bagaimana mungkin aku senang menginap di rumah Ajaz, sepupuku yang fotomodel lokal dan narsisnya tingkat dewa? (Harap maklum, kata mereka.[...]
Pengakuan Mama BillyPengakuan Mama Billy
0 CommentsSelamat datang. Masuklah. Ya, aku tahu tujuanmu. Kamu sama saja dengan mereka. Kamu penasaran saat melihatku. Kenapa aku melakukannya? Kenapa ibu-ibu sepertiku melakukan hal sekeji itu? Mereka masih saja membahasnya.[...]
Dari Jendela Kamar HotelDari Jendela Kamar Hotel
0 CommentsBanyak yang bisa kau lihat dari jendela kamar hotel ini. Lantai enam cukup tinggi untuk melihat semuanya. Gimana? Keren, sih. Cuma, andai saja aku nggak terbangun malam itu. Waktu masih[...]
Untuk Seorang Laki-laki yang Selalu Memesan Secangkir Kopi HitamUntuk Seorang Laki-laki yang Selalu Memesan Secangkir Kopi Hitam
0 CommentsKuharap aku cukup berani untuk mengajakmu bicara. Kamu selalu duduk dekat jendela, memesan secangkir kopi hitam. Kamu juga sering memandang keluar jendela dan tidak melakukan hal lain. Kamu terlihat seperti[...]
Kencan PertamaKencan Pertama
0 Comments“Kamu mau pesan apa?” Tara melirik menu dengan cepat. Gadis langsing berambut ikal gelap itu tidak butuh waktu lama untuk memutuskan. “Salad, kentang rebus, dan air mineral saja.” Alan meliriknya[...]