Yah… seharusnya demikian. Sudah seharusnya aku melupakanmu, sebagaimana kau melupakanku. Namun, entah kenapa, setiap mataku melihat namamu di deretan chat tak terjawab, hatiku melengos sedih. Kenangan demi kenangan kembali mengusik[...]
Kategori: Senja Indonesia
fiksi dari Senja Indonesia – pria Indonesia
Berikan Aku WaktuBerikan Aku Waktu
0 CommentsTolong… berikan aku waktu lagi! Tuhan sepertinya memang tidak pernah (dan tidak akan pernah) mendengar doaku. Sampai sekarang, tidak ada satu pun permintaanku dikabulkan. Bahkan, di saat terakhirku pun, tidak[...]
Biarkanku SendiriBiarkanku Sendiri
0 CommentsKarena diam adalah jalan terbaik untukku! Mencintainya adalah kebahagiaan, sekalipun dia takkan pernah tahu. [...]
Kopi tanpa GulaKopi tanpa Gula
3 CommentsAku kembali melihatnya di tempat yang sama dengan setahun lalu, saat pertama kali bertemu dengannya. Coffee shop cozy di bilangan Jakarta Selatan. Dengan senyum khasnya, dia menghampiriku yang sedang sibuk[...]
Kembali Padamu (untuk Selamanya)Kembali Padamu (untuk Selamanya)
2 CommentsHujan baru saja menyapa pagiku. Wangi tanah bercumbu dengan air selalu membawa diriku ke dalam kenangan-kenangan lama. Bukan kenangan yang memang untuk dilupakan, tapi kenangan yang membawaku ke dalam ketenangan[...]
ImpossibleImpossible
0 CommentsPandanglah langit dengan kehampaan Kau kan jumpai berjuta warna bersinar Dengarkanlah laut dengan kesunyian Kau kan temukan berjuta suara bersahut Kupandangi lagi langit di atasku, namun tak kutemukan jua bintang[...]
JarakJarak
0 CommentsKami terdiam. Tak ada satupun yang bergerak atau bicara. Bahkan sempat kami berhenti bernafas sejenak.Diam dan mengamati. Itu yang kami lakukan. Apalagi yang dapat dilakukan oleh seseorang yang sudah kehabisan[...]