Aku mengangguk memahami ucapan Riza. Mita memang seperti itu, menjauh dari orang yang menyukainya jika dia sendiri tidak menyukainya. Tapi sebagai teman, Mita adalah teman terbaik. [...]
Kategori: Senja Indonesia
fiksi dari Senja Indonesia – pria Indonesia
#1 Apalah Arti Menunggu#1 Apalah Arti Menunggu
16 CommentsHembusan bau tanah yang basah setelah hujan selalu membuatku tenang, tapi nyatanya hari ini… Bau tanah itu hanya membuatku gundah. Kalau ada yang melihatku dari tadi di sini, mungkin mereka[...]
#2 – Maafkan Aku#2 – Maafkan Aku
31 CommentsRoni mengangguk. 'Iya. Lo boleh cari yang mana saja yang bisa membuat hati lo senang. Ga mau gw liat lo seperti ini terus.'[...]
#21 – Lari#21 – Lari
43 Comments‘Permisi…. Permisi… Numpang lewat.’ Aku pun berlari menerobos orang-orang di depanku. Aku harus buru-buru. Itu yang aku tahu. Kalau tidak bahaya. ‘Permisi!’ Aku berusaha mendahului sepasang kekasih yang sedang bergandengan[...]
#20 Here . Waiting for you#20 Here . Waiting for you
18 Comments'Kamu buat apa menunggu? Toh dia juga tidak jelas kan?' Ucap mama kembali. 'Mama n papa sudah ingin menimang cucu darimu. Adikmu saja sudah memberi kami cucu.'[...]
#3 – Rintik Hujan#3 – Rintik Hujan
25 CommentsRintik hujan menemani perjalananku kali ini. Dari dalam bus AC yang kutumpangi ini, aku bisa melihat tetes demi tetes air di luar sana. Guratan-guratan air membekas di jendela sampingku. Meninggalkan[...]
#4 – Beratnya Perpisahan#4 – Beratnya Perpisahan
11 Comments'Why????????? Why?????? Why?????' Teriakku ala-ala Celo Green dalam lagu Forget You. Kenapa kau tinggalkan aku? 'Aku minta maaf. Aku benar-benar minta maaf. Aku tahu semua ini salahku. [...]