‘Jadi…’ Rio menegakkan badannya dan memandangku tajam. ‘Jadi… Kamu masih?’ Aku menundukkan kepalaku menghindari tatapannya yang serta merta membuatku merinding itu. Dan juga sebenarnya aku enggan membahas hal yang ditanyakannya[...]
#23 – Hunting Season#23 – Hunting Season
10 CommentsDia melihat sejenak senjataku itu dan kemudian mulai mengutak-atiknya. Perlahan dia pun mulai mencoba memperbaikinya. Wajahnya terpekur di depan senjataku itu.[...]
#22 – Sinar Matamu#22 – Sinar Matamu
17 CommentsAku mengangguk memahami ucapan Riza. Mita memang seperti itu, menjauh dari orang yang menyukainya jika dia sendiri tidak menyukainya. Tapi sebagai teman, Mita adalah teman terbaik. [...]
#1 Apalah Arti Menunggu#1 Apalah Arti Menunggu
16 CommentsHembusan bau tanah yang basah setelah hujan selalu membuatku tenang, tapi nyatanya hari ini… Bau tanah itu hanya membuatku gundah. Kalau ada yang melihatku dari tadi di sini, mungkin mereka[...]
#2 – Maafkan Aku#2 – Maafkan Aku
31 CommentsRoni mengangguk. 'Iya. Lo boleh cari yang mana saja yang bisa membuat hati lo senang. Ga mau gw liat lo seperti ini terus.'[...]
#21 – Lari#21 – Lari
43 Comments‘Permisi…. Permisi… Numpang lewat.’ Aku pun berlari menerobos orang-orang di depanku. Aku harus buru-buru. Itu yang aku tahu. Kalau tidak bahaya. ‘Permisi!’ Aku berusaha mendahului sepasang kekasih yang sedang bergandengan[...]
#20 Here . Waiting for you#20 Here . Waiting for you
18 Comments'Kamu buat apa menunggu? Toh dia juga tidak jelas kan?' Ucap mama kembali. 'Mama n papa sudah ingin menimang cucu darimu. Adikmu saja sudah memberi kami cucu.'[...]