Rintik hujan menemani perjalananku kali ini. Dari dalam bus AC yang kutumpangi ini, aku bisa melihat tetes demi tetes air di luar sana. Guratan-guratan air membekas di jendela sampingku. Meninggalkan[...]
#4 – Beratnya Perpisahan#4 – Beratnya Perpisahan
11 Comments'Why????????? Why?????? Why?????' Teriakku ala-ala Celo Green dalam lagu Forget You. Kenapa kau tinggalkan aku? 'Aku minta maaf. Aku benar-benar minta maaf. Aku tahu semua ini salahku. [...]
#5 – Pencuri!!#5 – Pencuri!!
25 Comments'Ma, aku kecurian di angkot. Sumpah ma, aku sudah lakukan semua yang mama dan papa suruh. Tas aku peluk di dadaku kok. Lagian dah beberapa bulan kan aku naik angkot.[...]
#6 – Dia#6 – Dia
9 CommentsHmmm… Desahku. Hari ini aku kembali melihatnya. Duduk menatap jalan yang masih sepi di pagi ini. Dia hanya duduk dengan earphone yang terpasang di telinganya. Apa yang didengarnya? Apa yang[...]
#7 – Man Who Can’t Be Moved#7 – Man Who Can’t Be Moved
26 CommentsAku tak mampu menghapus nama yang telah diukirnya di hatiku sejak pertama kali bertemu dengannya. Nama itu tetap ada di hatiku. Bahkan hingga malam ini pun... Dia tetap di hatiku.[...]
#8 – Sial#8 – Sial
12 CommentsTik tok tik tok …. Tulisan yang biasa digunakan untuk menyuarakan jam dalam bentuk kata, bahkan digunakan secara internasional. Aku sendiri jarang sekali menggunakannya. Baru kali ini aku menggunakannya dan[...]
#9 – Mine#9 – Mine
10 CommentsDisclaimer: cerita fiksi ini diterbitkan pertama kali di posterous. Berhubung yang satu itu dah ditutup, jadi post di sini. *** “‘Would you be mine?’ Tanya Oscar dengan posisi berlutut di[...]